IADP

InfeksiAliran Darah Primer

Batasan
Infeksi aliran darah primer (IADP) dapat berupa bakteremia, atau fungemia
primer yang terkonfirmasi secara mikrobiologis tanpa adanya bukti sumber infeksi lain
kecuali jalur intravena / arterial, atau berupa sepsis klinis (demam > 38oC, hipotensi,
ataua oliguria) tanpa adanya kultur darah yang mengkonfirmasi, tidak ada sumber
infeksiditempatlainsertadoktertelahmemberikanterapiantibiotikayangadekuat

Patogenesis

IADP dapat terjadi karena migrasi bakteri dari kulit tempat insersi melalui
permukaan luar kateter menuju ujung distal kateter , atau dari pusat /pangkal kateter
(catheter hub) melalui permukaan dalam. IADP dapat pula terjadi karena penyebaran
hematogendarifokuslain,ataukarenainfusatterkontaminasi

Faktor Risiko
Faktor risiko IADP adalah lokasi kateter intravena, akses sentral atau perifer,
bahan kateter, nutrisi parenteral, dan seringnya manipulasi akses vena. Sepsis yang
berhubungan dengan kateter harus diwaspadai pada penderita yang mendapat infus
intravena pada saat didiagnosis, ada inflamasi di sekitar tempat insersi, sepsis primer/
tidak ada faktor risiko lain dari sepsis, onset gejala sepsis yang cepat, dan sepsis yang
tidak memberikan respon terhadap antibiotika sampai cairan infus yang terkontaminasi
atau kateterdihentikan

PencegahanUntuk mencegah IADP diperlukan berbagai upaya seperti selektivitas pilihan
dan tipe jalur vena, pelaksanaan prosedur pemasangan yang benar-benar aseptik,
perawatan kateter secara optimal disertai program surveilans reguler, serta
meminimalisasi manipulasi akses vena. Penggunaan kateter berlapis antibiotik
minosiklin dan rifampisin intraluminal dilaporkan dapat menurunkan kejadian IADP,
tetapi menjadi kurang efektif bila kateterisasi telah berlangsung lebih dari dua minggu .
Adapun penggunaan antibiotika sistemik sebagai profilaksis tidak bermanfaat untuk
mencegah IADP.Yang lebih penting lagi adalah perubahan perilaku petugas kesehatan
(dokter dan perawat), serta penyediaan tenaga khusus , baik perawat maupun dokter,
yang bertanggung jawab atas program pengendalian infeksi khususnya IADP . Karena IADP sering disertai pembentukan trombus intrakateter, beberapa ahli
menyarankan pemberian heparin untuk mencegh trombosis. Tetapi aplikasi cara ini
masih perlu diteliti lebihluas, khususnya mengingat risiko perdarahan yang ditimbulkan
olehheparin

Pengelolaan IADP

Pada sepsis terjadi sindroma respons inflamasi sistemik yang dipicu oleh
pelepasan mediator kimia seperti TNF-, IL-1, IL-6 , aktivasi koagulasi jalur
ekstrinsik, serta pengaktifan komplemen yang ketiganya dapat membawa konsekuensi
kerusakan pada organ target. Oleh karena itu pengelolaan sepsis harus dilakukan secara
holistikmeliputiberbagaiaspek,yaitu :
a. Eliminasisumberinfeksi
Kateter harus dilepas dan bila masih diperlukan pemasangan kateter diganti
yangbarudengantempat insersiyangberbeda,
b. Antibiotika adekuat sesuai hasil kultur, diberikan 2 – 3 minggu. Sebelum ada
hasil kultur maka diberikan terapi antibiotika empirik sesuai dengan pola
kuman setempat dan kepekaannya pada antibiotika. Setelah ada hasil kultur
darah, diberikan antibiotika sesuai kultur, yang bila mungkin dipilih jenis
denganspektruyanglebihsempit.
c. Imunoterapi meliputi pemberian imunoglobulin, imunomodulator,
penghambatan aktivitas koagulasi yang berlebihan, serta eliminasi/ netraliasi
mediator. Imunoglobulin selain berfungsi sebagai antibodi netralisasi, juga
menginhibisi sitokin TNF-, IL-1 dan IL-6, serta memiliki efeksinergistik
dengan antibiotika -laktam. Inhibitor koagulasi seperti AT III dan protein C
selain mencegah koagulasi juga memiliki efek antiinflamasi. Eliminasi
mediator –mediator yang menginduksi respon inflamasi sistemik antara lain
dengan plasmaferesis dan CVVH ( C o n ti n u o u s Ve n o - v e n o u s
H a e m o filt r a ti o n ). Netralisasi sitokin dengan antibodi monoklonal anti-TNF,
antiILdansebagainya.
d. Suportif meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan oksigenasi yang
meningkat, pada sepsis, serta menjamin perfusi jaringan adekuat, stabilisasi
suhu,keseimbanganasambasadanelektrolit.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Gal's

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger